Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Friday, November 5, 2010

Joni, ST

Keterbatasan adalah Teka-Teki Anugrah Kehidupan
Nama : Joni, ST
Nomor ID : 086351B
Sponsor : Adi Susanto

Alkisah ada seorang pembuat jam yang berbicara dengan jam yang dibuatnya. “Wahai jam, sebelum saya merakit dan mem-finishing kamu sebagai jam, ada satu hal yang mau saya tanyakan, ‘Apakah kamu sanggup berdetak selama 31.104.000 kali dalam setahun?'
Jawab si Jam, ‘Wah, ngga mungkin. Itu terlalu lama.'
Kata Tukang Jam, ‘Bagaimana kalau 86.400 kali dalam sehari?'
‘Dengan jarum seramping ini?' tanya Jam penuh keraguan.
‘Bagaimana kalau 3600 kali sejam?' Lagi-lagi Jam terdiam ragu.
Kemudian, si Tukang Jam bertanya kembali, ‘Bagaimana kalau 1 kali detakan dalam tiap detik?'
‘Nah, itu baru saya sanggup!' teriak si Jam.”
Alhasil, tanpa terasa, detik demi detik terus berdetak selama 155.520.000 kali sampai hari ini dan prestasi Double Diamond pun akhirnya berhasil saya capai.
Puji syukur ke hadirat Sang Buddha atas kasih dan berkat sehingga orang seperti saya juga bisa dipercayai prestasi serta memegang tanggung jawab sebagai seorang Double Diamond. Prestasi ini adalah bukti dari ajaranMu, yaitu hukum sebab akibat. Prestasi ini adalah AKIBAT dari SEBAB yang saya tanam 5 tahun yang lalu.
Terima kasih kepada Mr. Peter Chia yang telah membangun perusahaan HD dan membawanya masuk ke Indonesia, Mr. Donald Lee atas support-nya, dan terlebih kepada upline kita semua, Bp. Julianto Eka Putra atas semua motivasi yang luar biasa, Ibu Ari Ekasanti, Bp. Lion, dan Ibu Anggraini yang selalu memotivasi di saat saya lelah, upline tercinta Bp. Tommy atas kesabaran dan kebesaran hatinya dalam membimbing saya sejak awal bergabung. Terima kasih pula kepada Ibu Poppy yang dengan setia mendampingi saya jatuh bangun menjalani bisnis ini. Dan kepada semua rekan kerja saya, mulai dari Banda Aceh sampai Ambon dan Timor Timur. I love you all. Thank you for your support.
Terima kasih yang terdalam saya apresiasikan khusus kepada Papa dan Mama yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mencoba menguak “misteri rejeki” lewat bisnis HD. Selama ini Mama selalu bingung dan malu jika ditanya oleh teman dan saudaranya tentang pekerjaan anak sulungnya. Tapi, sekarang mama bisa dengan bangga dan polosnya berkata, “Anak saya JUALAN OBAT, biarlah kelihatan PANGKAT KOPRAL, asal bisa KARYA (kantong) JENDRAL. Waktunya bebas, tidak terikat jam kerja dan gaji, mandiri secara keuangan, banyak pengalaman karena sering berinteraksi dengan berbagai tipe orang dan daerah, punya banyak teman dan saudara baru karena kesembuhan dan kesejahteraan yang terbantu olehnya, bahkan bisa keliling gratis ke Eropa, Asia, dan kota-kota lain di Indonesia karena prestasi yang dicapainya.”
Dengan latar belakang sebagai seorang mahasiswa usia 20-an, teknik sipil, pendiam, dan dari keluarga pas-pasan, sebenarnya terlalu banyak kelemahan dan alasan yang bisa dibenarkan bagi saya untuk gagal di bisnis HD. Mahasiswa tidak punya banyak relasi dan tugasnya hanya kuliah. Ini adalah pekerjaan dokter, bukan teknisi. Usia 22 tahun terlalu muda dan belum berpengalaman untuk berbisnis. Orang pendiam mustahil untuk menjadi marketer, apalagi pembicara. Pebisnis harus dari keturunan keluarga pebisnis, baru bisa berhasil. Dan, ada segudang alasan lagi.
Tetapi, setelah mengikuti satu per satu pelatihan dari support system Billionaires, mulai dari 5 training dasar, seminar, dan lain-lain. Akhirnya, satu persatu pandangan saya yang salah mulai diralat, terutama saat mengikuti BEST yang membuka mata hati dan pola pikir saya. Semua alasan di atas justru menjadi NILAI PLUS dalam diri saya. Relasi adalah senyum, semakin banyak senyum akan semakin banyak juga relasi. Kuliah yang sebenarnya adalah di dunia nyata. Perbedaan dokter dan teknisi hanyalah masalah pengetahuan, yang PASTI: Tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajari. Dan, justru di usia 20-an, seseorang harus mulai mencoba semua hal supaya banyak pengalaman.
Monyet (maaf) saja bisa dilatih, apalagi manusia. Tergantung dia MAU atau TIDAK. Tidak ada hubungan antara profesi nenek moyang dengan kehidupan kita saat ini. TALENTA adalah BENIH. Selama disiram, dipupuk, dan diairi, maka benih itu akan tumbuh. Bukankah lebih MULIA dikatakan sales, namun bisa memberikan manfaat, pengharapan, dan kebahagiaan buat banyak orang? Akhirnya, saya sadar bahwa keterbatasan adalah teka-teki anugrah kehidupan yang harus dipecahkan untuk sebuah titik balik perubahan hidup yang lebih baik. Empat hal yang menjadi prinsip kesuksesan saya adalah DOA yang diimani, LAKUKAN (bekerja dan belajar) yang terbaik, SYUKURI setiap hasilnya, dan EVALUASI dengan berjiwa besar.
Akhir kata, impian, harapan, dan cita-cita membutuhkan usaha nyata, bukan angan-angan belaka. So, do it now! Go Executive Diamond!

No comments:

Post a Comment