Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Thursday, September 30, 2010

Sick Building Syndrome

                                                        Sick Building Syndrome
Berada di ruangan berarsitektur modern yang seluruh dindingnya terbuat kaca, dengan suhu udara berkisar 20-24 derajat celcius, dilengkapi dengan pewangi ruangan pastinya terasa sejuk dan nyaman. Tidak berkeringat, tidak merasa gerah namun tanpa disadari bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Gejala awalnya adalah sakit tenggorokan, badan cepat letih, sering pusing, dan iritasi mata. Sick Building Syndrome (SBS), kerap dirasakan orang yang bekerja di gedung yang hanya ’mengandalkan’ AC. Tidak terkena sinar matahari dan tidak memiliki ventilasi yang cukup. Serangan ini tak hanya melanda pekerja di perkantoran, namun juga pengunjung pusat perbelanjaan.

Perkembangan dan tren desain arsitektur memang sedang mengarah pada arsitektur bangunan dengan dinding dan jendela yang terbuat dari kaca. Untuk menjaga suhu udara ruangan tetap dingin, digunakan AC. Tidak adanya ventilasi tidak mengurangi kenyamanan gedung. Sangat nyaman, sampai-sampai tidak banyak yang menyadari bahwa sumber polusi justru berasal dari ruangan kerja itu sendiri. Sick Building Syndrome memang sangat berpeluang terjadi di gedung-gedung perkantoran dengan dinding kaca.

Hingga kini, belum ada definisi yang pasti untuk menjelaskan SBS. Namun, istilah SBS pada umumnya digunakan untuk menjelaskan gangguan penyakit yang berhubungan dengan kondisi gedung atau ruangan. Ruangan yang lembab dan tidak terkena sinar matahari menjadi tempat berkembangnya bakteri, yang kemudian masuk ke dalam saluran pernafasan manusia dan menimbulkan gangguan kesehatan.


Berada di dalam ruangan ber-AC yang selalu tertutup kerap menimbulkan gangguan kesehatan. Bila gejala gangguan kesehatan dirasakan oleh beberapa orang yang berada di ruangan yang sama, kemungkinan penyebabnya adalah SBS. Indikator lain yang sebaiknya diperhatikan adalah hilang munculnya gejala. Gangguan kesehatan Gejalanya akan timbul selama berada di dalam suatu ruangan, hilang bila telah meninggalkan ruangan, dan dirasakan lagi setelah kembali ke ruangan tersebut.

Gejala biasanya adalah badan terasa pegal, sesak napas, pusing, pilek, serta lelah-letih-lesu. Keluhan lain seperti mata merah, perut kembung, migrain, dan mata berair, pilek, sulit konsentrasi, sakit tenggorokan, sesak napas, batuk, mual, kulit kering, jantung berdegup kencang, gangguan pada kehamilan, mimisan, dan batuk kering sering juga dirasakan.

Tidak sulit untuk mengetahui apakah ruangan tempat Anda bekerja bermasalah atau tidak. Coba beri sedikit perhatian lebih. Apakah Anda merasa lebih segar di akhir minggu, ketika tidak harus berada di ruang kerja? Apakah orang lain yang berada dalam satu gedung dengan Anda mengeluhkan hal yang sama.

Gedung yang kurang terawat menjadi faktor yang paling utama penyebab SBS. Arsitektur yang tidak memenuhi standar termasuk ventilasi yang tidak mencukupi, tidak dapat ditembus sinar matahari akibat warna kaca yang gelap. Ventilasi yang tak cukup pun menyebabkan tidak adanya sirkulasi sehingga udara segar di dalam ruangan menjadi sangat terbatas. Molekul-molekul yang kecil, yang tidak dapat kita lihat berkembang dengan baik di udara yang lembab. Tak terhindarkan, molekul-molekul itupun masuk ke dalam saluran pernapasan melalui udara yang kita hirup.

Tips :

Bila Anda di menghabiskan waktu cukup banyak di ruangan ber-AC khususnya ruangan perkantoran, cobalah untuk melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Istirahatkan AC
- Lakukan perawatan lingkungan kerja dengan baik. Dokumen lama disimpan dengan rapi di tempat tertutup sehingga tidak menjadi tempat timbunan debu
- Sesekali hentikan AC, jangan menyalakan AC terus menerus. Saat AC sedang dalam keadaan mati, bukalah jendela agar matahari dapat menembus ruangan. Sinar matahari dapat mematikan bakteri yang ada di udara.
- Kurangi menyemprot pewangi ruangan yang mengandung bahan-bahan kimia.
- Tempatkan tanaman hias dalam ruangan kerja. Bonsai dan jenis tanaman palem misalnya. Selain memperindah pemandangan, tanaman tersebut dapat berfungsi untuk menguraikan udara tercemar dalam ruangan.

Tidak hanya mengurangi kemungkinan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan dalam tubuh pun perlu ditingkatkan. Diperlukan sistem kekebalan tubuh yang bekerja 24 jam menjaga tubuh dari serangan virus dan bakteri. Beberapa jenis bakteri berbahaya dapat berkembang dengan sangat cepat di dalam tubuh, merusak sel tubuh bahkan sebelum sistem imun bekerja. Karena itulah, sistem imun harus ditingkatkan.

Seperti halnya lebah, memumikan mangsanya dengan propolis, demikian juga propolis dapat bekerja untuk memumikan bakteri merugikan yang menyerang tubuh manusia. Lebah juga menggunakan propolis untuk melapisi sarangnya agar tetap steril. Hewan yang terjerat di sarang lebah seperti tikus misalnya, setelah disengat lebah dan dilapisi dengan propolis, keadaannya akan tetap sama bahkan setelah kurun waktu 5 tahun. Hal yang sama juga terjadi pada manusia bila mengonsumsi High-Desert Propolis. Kandungan propolis yang kaya akan antioksidan membantu meningkatkan imunitas tubuh.

No comments:

Post a Comment