Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Tuesday, September 28, 2010

CACAR AIR

                                                                                                                                                            Cacar air atau yang kerap disebut penyakit chickenpox adalah penyakit yang merakyat. Hampir semua rakyat pernah mengalami penyakit yang ditandai tanda unik berupa bentolan-bentolan berisi air. Karena semua orang pernah mengalami sakit ini, anggapan masyarakat pun muncul bahwa penyakit ini “wajib” dialami oleh setiap orang, terutama saat mereka masih berada di usia anak-anak.
Cacar air atau Varicella adalah suatu penyakit akut dan menular yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella-zoster yang ditandai dengan terbentuknya rash papulovekiluler (bintik atau gelembung kecil berisi cairan) yang menyebar di seluruh tubuh. Penyakit ini disebarkan melalui udara (aerogen). Virus yang keluar dari seseorang yang sakit dapat bertahan selama 48 jam di udara sehingga kemungkinan orang lain di dekatnya tertular sangat tinggi.
Sekarang, penyakit yang pernah menjadi wabah menakutkan ini sudah ditemukan vaksinasinya sehingga tidak lagi dianggap berbahaya. Meski demikian, penyakit ini tetap harus dihadapi dengan cerdik sehingga tidak berakibat fatal atau meninggalkan bekas bopeng akibat bentol-bentol air. Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini juga dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang belum mempunyai kekebalan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh.
Ruam Berisi Air
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.

Akan tetapi, jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. Kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi sehingga meninggalkan bekas luka yang dalam atau sering disebut bopeng. Jika hal itu terjadi di muka pasien, tentu dari sisi estetika, akan sangat merugikan.
Dibutuhkan Karantina
Karena penyakit ini sangat menular, maka pasien diharapkan rela untuk dikarantina. Segala hal yang berhubungan dengan pasien, hendaknya dikhususkan. Karantina itu hendaknya dilakukan 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah menjadi keropeng. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang, sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air.
Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras agar lenting atau ruam tidak pecah sebelum mengering. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan, sekaligus memberi efek nyaman. Bagi penderita yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak yang tidak mengandung mentol.
Madu, Resep Turun Temurun
Pastikan anda juga selalu mengkonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat jus.
Madu merupakan resep turun temurun untuk membantu mempercepat munculnya ruam dan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh saat sakit cacar air. Tidak heran jika kita sedang terkena cacar air, orang tua kita kerap memberi ramuan madu dicampur dengan telur ayam kampung. Madu juga berfungsi untuk meredakan panas tubuh.
Gunakan madu berkualitas premium seperti HDI Clover Honey yang bisa dicampur dengan air dingin dan ditambahi perasan jeruk nipis untuk memberi kesegaran, terutama kesegaran di dalam tubuh, selama menderita cacar air.Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat.
Konsumsi vitamin C ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh.
Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" berwarna biru sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan untuk mengobati sekaligus mencegah infeksi pada kulit. [HD]

No comments:

Post a Comment