Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Wednesday, September 29, 2010

KUTU AIR

                                                                                                                                                                         Si “Kaki Atlet”
Dalam bahasa Inggris, penyakit satu ini dikenal dengan nama athlete's foot. Bila diterjemahkan secara harfiah, maka kita akan mendapatkan istilah "kaki atlet". Berbeda sama sekali dengan istilah bahasa Inggris-nya, masyarakat Indonesia mengenal penyakit ini dengan nama "kutu air".
Si Kaki AtletPada dasarnya kutu air bukan penyakit berbahaya, sepanjang tidak ada komplikasi dengan penyakit lain. Dalam hal ini, seorang penderita diabetes mellitus harus mendapat perhatian ekstra bila terkena kutu air. Seseorang yang sering terkena kutu air juga berkemungkinan menunjukkan reaksi alergi karena protein tertentu akan memasuki aliran darah dan kemudian memunculkan lepuhan di jari-jari, tumit, atau tangan.
Tetapi tidak dapat dipungkiri kalau penyakit itu benar-benar mengganggu karena diindikasikan dengan sensasi gatal, perih, dan panas di kaki. Saat sensasi itu terasa, penderita kerap sedang berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk bertelanjang kaki.
Sensasi-sensasi itu biasanya ada di antara jari-jari kaki atau di tumit. Kulit telapak kaki akan melepuh dan menimbulkan rasa gatal. Bagian dalam dan sisi telapak kaki juga mengalami kekeringan yang berlebihan.
Kuku kaki pun bisa terkena dampaknya. Akibat kutu air, kuku akan menebal, rapuh, berbeda warna, bahkan terlepas dari bantalannya.
Sebenarnya, apa sih penyebab kutu air itu?
Namanya dermatophytes. Itu adalah sekelompok jamur parasit yang menginfeksi lapisan kulit. Kulit pun bereaksi terhadap serangan jamur ini dengan cara memproduksi lebih banyak sel kulit dibanding biasanya. Ketika sel-sel tersebut mencapai permukaan kulit, maka kulit pun akan terlihat tebal dan bersisik.
Dermatophytes sangat menyukai daerah lembab dan hangat. Itulah sebabnya mengapa kutu air cenderung menyerang mereka yang sering memakai sepatu tertutup, terutama model sepatu yang membuat jari-jari kaki merapat sehingga menciptakan area lembab dan hangat di antara jari-jari tersebut.
Satu lagi fakta menyebalkan tentang kutu air: penyakit ini dapat menular. Penularan dan penyebarannya dapat terjadi dengan tiga interaksi.
Pertama, interaksi antara manusia ke manusia. Penularan terjadi saat kaki bersentuhan dengan kaki seseorang yang telah terinfeksi kutu air. Ini diperburuk dengan kenyataan kalau tidak semua "pemilik" jamur tersebut menunjukkan gejala-gejala kutu air.
Penularan jenis kedua berasal dari suatu objek ke manusia. Serpihan kulit yang terinfeksi bisa jadi terjatuh di lantai, tikar, tempat tidur, pakaian, atau sepatu. Saat serpihan kulit itu menempel di kaki seseorang, maka jamur-jamur di dalamnya akan memulai serangannya. Umumnya transmisi ini terjadi di area publik, misalnya kolam renang.
Yang ketiga adalah dari hewan ke manusia. Yap, hewan juga dapat menjadi medium perantara infeksi jamur ke manusia, terutama hewan peliharaan.
Anda mungkin tidak terkena kutu air. Tetapi Anda memiliki risiko terinfeksi bila Anda adalah seorang pria yang sering mengenakan kaus kaki lembab atau sepatu yang sempit di bagian depan. Belum lagi kalau Anda ternyata berbagi tempat tidur, selimut, pakaian, atau sepatu dengan seseorang yang telah terinfeksi. Atau, risiko ini juga ada saat Anda kerap mengunjungi area umum yang berpotensi untuk menyebarkan jamur tersebut, seperti ruang loker, sauna, kolam renang, atau tempat pemandian umum.
Faktor risiko itu kemudian diperburuk dengan sistem ketahanan tubuh yang lemah.
HD Bee PropolisHD Bee Propolis akan menjadi penolong Anda, karena produk suplemen tersebut telah terbukti secara klinis dapat berfungsi sebagai antijamur sekaligus membantu meningkatkan pertahanan tubuh secara alami.
HD Bee Propolis memang berbeda dengan antibiotik umum yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Penggunaan HD Bee Propolis secara teratur malah meningkatkan level kekebalan tubuh penggunanya.
Jadi, biarkan produk perlebahan yang satu ini "menyengat" si “kaki atlet” itu.

No comments:

Post a Comment