Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Thursday, September 30, 2010

Anak Obesitas

                                                                 Diet Sehat Anak Obesitas
Obesitas diklasifikasikan berdasarkan hasil pengukuran berat serta panjang badan anak.
Mengapa Kelebihan Berat Badan?
Kian hari jumlah anak yang mengalami kelebihan berat badan semakin banyak. Kondisi ini diakibatkan pola hidup. Anak menghabiskan waktu terlalu banyak di depan TV, komputer maupun video game serta konsumsi makanan cepat saji yang semakin familiar menggantikan kebiasaan makan di rumah.

Sebagian kasus obesitas dimulai sejak bayi. Akibat pola makan ibu yang berlebihan ketika mengandung, bayi lahir dengan berat badan di atas rata-rata. Ditambah lagi bila diteruskan dengan pola makan bayi yang berlebihan. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa badan anak yang montok menandakan anak sehat. Padahal pandangan tersebut kurang tepat, tidak selamanya montok itu sehat.
Pola makan yang berlebihan itupun sering terbawa sampai masa kanak-kanak. Anak masa kini cenderung menyukai makanan cepat saji dan makanan ringan yang banyak mengandung lemak serta gula. Misalnya saja, french fries, gorengan, permen, biskuit, dll.

Kegemukan pada bayi dapat menghambat perkembangan dan aktivitas bayi. Misalnya saja, bayi berusia kurang dari 7 bulan biasanya sudah bisa duduk, namun bayi yang kegemukan sering tidak bisa meskipun sudah melewati usia 7 bulan. Setelah usia lima tahun, kegemukan pun akan semakin banyak mengganggu kegiatan anak.

Jangan Terjebak Dalam Diet yang Salah
Bila anak terlanjur kegemukan, orang tua harus mengambil langkah yang tepat. Meskipun si kecil mengalami obesitas, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan diet seperti halnya yang sering diterapkan pada orang dewasa. Bila membatasi asupan gizi dan nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan anak bisa terganggu. Kerap kali ibu mengencerkan susu dan mengurangi makanan. Hasilnya anak menjadi sakit dan pertumbuhannya pun tidak maksimal.
Mengurangi berat badan anak bukanlah hal yang tidak mungkin. Memang butuh perhatian ekstra (mulai dari hal yang kecil). Kurangi ’kudapan’ di rumah. Bila ingin memberikan makanan ringan pada anak, ciptakan camilan yang sehat.

Anak cenderung meniru orang tua. Karenanya, orang tua harus menunjukkan pola makan sehat pada anak, niscaya anak akan mengikutinya.
Ciptakan juga kegiatan bersama dengan anak. Aktivitas fisik seperti bersepeda bersama, bermain basket, lari pagi, belanja dan masak bersama adalah pilihan tepat. (Saat melakukan aktivitas tersebut, banyak hal yang bisa diajarkan ke anak. Jadi manfaatnya bisa ganda bukan?)

Bila harus mengurangi porsi makan anak, lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan makanan tambahan. Dalam masa pertumbuhan, anak membutuhkan kalori. Tumbuh dan kembang anak sangat ditentukan asupan nutrisi pada tubuhnya. Selain nutrisi, tubuh juga memerlukan vitamin, dan mineral untuk menjaga kesehatan tubuh. Dalam proses pertumbuhan, tubuh membutuhkan sejumlah nutrisi. Jika jumlah yang masuk ke tubuh melebihi yang dibutuhkan, maka akan terjadi penumpukan dalam tubuh.

Ubah Pola Hidup Anak
Perbanyak menu makanan yang mengandung serat. Pilihlah menu dengan buah dan sayuran. Sebaliknya kurangi makanan yang kadar gula serta lemaknya tinggi. Bila minum jus, minumlah jus tanpa pemanis buatan, atau yang hanya mengandung sedikit gula, atau bahkan tidak mengandung gula sama sekali. Sehabis makan, minumlah air putih, hindari minuman bersoda dan minuman manis.
Tingkatkan kreativitas dalam mengombinasikan menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tampilan makanan bisa digunakan untuk menarik minat dan selera makan anak akan sayuran dan buah.



Untuk menghindari kelebihan berat badan, pantaulah berat badan anak. Lalu bandingkan dengan tinggi badan. Bila pertumbuhan berat badan melebihi standar yang seharusnya maka segera lakukan kontrol yang lebih ketat. Namun, jangan pernah melakukan diet secara paksa. Bila harus mengurangi atau membatasi makan anak, lakukan pendekatan. Jelaskan bahwa proses tersebut adalah untuk kesehatannya.

Jangan memberikan hadiah berupa makanan. Makanan yang diinginkan anak tidak selamanya harus dituruti. Tidak perlu memberikan makanan dalam porsi besar, yang penting kandungan gizinya cukup. Untuk mendapatkan asupan protein bisa didapatkan dengan alternatif mengonsumsi yoghurt rendah lemak. Bila ingin makan telur, sebaiknya cukup direbus saja. Memenuhi kebutuhan protein dari tumbuhan sangat dianjurkan. Protein nabati lebih baik daripada protein hewani.

High-Desert Honeybee PollenS
High-Desert Honeybee PollenS direkomendasikan bagi anak-anak untuk membantu meningkatkan perkembangan tubuh dan otak anak. Produk ini memang diformulasikan untuk anak-anak. Selain mengandung nutrisi seperti protein, asam amino, mineral dan vitamin, High-Desert Honeybee PollenS juga mengandung asam glutamat yang membawa mineral kalium yang dapat memaksimalkan daya konsentrasi anak.

Pastikan kebutuhan nutrisi anak tercukupi, berikan High-Desert Honeybee PollenS secara teratur:
Usia 6 bulan - 1 tahun : 1 x ½ tablet/hari
Usia 1 tahun - 5 tahun : 1 x 1 tablet/hari
Usia 5 tahun - 12 tahun : 2 x 1 tablet/hari

Tumbuh kembang anak memerlukan peran serta dari orang tua. Mulailah mengajarkan pola hidup sehat sejak anak masih kecil sehingga ketika dewasa mereka terbiasa melakukannya dan menerapkannya pada generasi berikutnya. .

No comments:

Post a Comment