Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Tuesday, September 28, 2010

Stres


                                                                                                                                                                  Si Joni stres. Kepalanya pening, peluh di tubuhnya mengucur deras, ia pun terlihat sangat cemas. Tak perlu menderita seperti si Joni, jika kita mengetahui tanda dan penyebab stres. Tenangkan pikiran, cari posisi tubuh yang enak untuk membaca artikel di bawah ini
Anda pernah mengalami apa yang dialami Joni? Wajar jika jawabnya ‘Ya’. Hampir setiap orang pernah mengalami stres. Ada banyak sekali tuntutan dalam hidup ini yang harus dipenuhi. Dan seluruhnya mendesak ingin terselesaikan lebih dulu.


Tubuh kita akan bereaksi terhadap perubahan sekecil apapun, baik emosional maupun fisikal. Perubahan yang tiba-tiba akan membuat tubuh kita “terpaksa beradaptasi” sehingga mengeluarkan reaksi-reaksi seperti yang dialami Joni.
Gangguan fisik yang dialami seseorang akibat stres bisa berbeda dengan orang lainnya. Ternyata, bukan hanya reaksi fisik saja yang nampak jika seseorang dalam keadaan stres. Tanda-tanda orang dalam keadaan stres juga dapat dilihat dari reaksi emosional, psikologis, dan perilakunya.
Cara paling jitu mengatasi stres adalah dengan menemukan penyebabnya. Selalu ada jalan keluar untuk setiap masalah. Namun demikian, buatlah prioritas dan selesaikan masalah sesuai kemampuan Anda.
Perhatikan Tanda-tandanya!
Berikut beberapa contoh tanda-tanda seseorang dalam keadaan stres.
Reaksi fisik
- Sakit kepala
- Ketegangan otot
- Gangguan pencernaan
- Jantung berdebar
- Sulit tidur
- Kehilangan selera makan atau sebaliknya, tidak dapat mengontrol napsu makan.
- Telapak tangan berkeringat
- Tubuh gemetar
- Cepat merasa lelah atau kehabisan tenaga
Reaksi emosional
- Gelisah dan bertempramen
- Cemas berlebihan
- Sedih dan ketakutan
- Merasa tidak mampu melakukan berbagai hal
Reaksi psikologis (mental)
- Sulit berkonsentrasi
- Daya ingat menurun
- Kehilangan percaya diri
Reaksi perilaku
- Menjadi seorang yang defensif, agresif, atau impulsif
- Menunjukkan kebiasaan saat gugup sperti menggigit kuku
- Tidak bergairah melakukan aktivitas sehari-hari
- Menghidari tugas-tugas
- Sulit fokus, mudah terganggu
- Enggan bersosialisasi
- Merokok dan mabuk-mabukan
Apa Penyebab Stres?
Sekecil apapun perubahan hidup yang kita alami baik positif dan negatif, dapat memicu terjadinya stres. Beberapa penyebab stres yang paling umum adalah sebagai berikut:
Perubahan hidup yang drastis, meliputi:
- Kematian orang yang dicintai
- Kecelakaan
- Masalah hukum
- Lingkungan baru
- Hutang
- Penyakit
- Perselingkuhan, pernikahan, ataupun perceraian
- Kehamilan
- Pekerjaan baru
- Pengangguran
Keadaan lingkungan, meliputi:
- Suara dan bunyi-bunyian yang menggangu
- Kemacetan lalu lintas
- Keterbatasan waktu
- Kompetisi
- Penyebaran penyakit

Apa Akibatnya Jika Tak Ditangani Segera?
Metabolisme tubuh akan terganggu akibat stres. Hal ini dapat menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit:
- Gangguan yang paling utama adalah menurunnya daya tahan tubuh yang secara tidak langsung akan memengaruhi kondisi kesehatan seseorang.
- Menyebabkan, memicu, atau membuat kambuh dan memperberat kondisi seseorang yang menderita penyakit tertentu.
- Tekanan darah meningkat dan dapat menambah risiko terjadinya serangan jantung, strok, dan bahkan gangguan ginjal.
- Gangguan pencernaan seperti sulit buang air atau diare.
- Depresi, gugup, dan gangguan kejiwaan.
TIPS
Redakan Stres dengan Relaksasi
Beberapa teknik relaksasi dibawah ini dapat Anda coba untuk melepaskan diri dari ketegangan otot akibat stres, jangan tunggu sampai stres menggerogoti tubuh Anda!
Teknik Pernapasan
Saat stres, napas kita menjadi dangkal dan cepat. Tarikan napas yang dalam secara otomatis akan meredakan stres dengan efektif.
Durasi: 5-10 menit
1. Siapkan beberapa lagu yang lembut dan menenangkan, lalu minimalkan cahaya ruangan tempat Anda melakukan relaksasi.
2. Posisikan tubuh duduk atau berbaring senyaman mungkin.
3. Pejamkan kedua mata dan tempatkan salah satu telapak tangan diatas perut, tepat diatas pinggang Anda.
4. Tarik napas perlahan-lahan, rasakan gerakan perut yang naik perlahan-lahan, lalu hembuskan napas perlahan melalui mulut.
5. Pusatkan pikiran pada gerak napas dan rasakan udara keluar-masuk dari dan ke tubuh Anda.
6. Ulangi langkah keempat dan kelima hingga Anda benar-benar merasa sedikit santai, kemudian buka mata Anda perlahan-lahan.
Teknik Visualisasi Imajinasi
Membayangkan sesuatu yang menyenangkan akan membuat tubuh menjadi tenang.
Durasi: 5-10 menit
1. Lakukan langkah 1 dan 2 seperti teknik pernapasan di atas.
2. Pejamkan kedua mata. Lupakan semua yang tengah Anda pikirkan dan fokuskan pada relaksasi yang tengah dilakukan.
3. Bernapaslah dalam-dalam dan perlahan. Lemaskan otot-otot yang menegang dan rasakan tubuh Anda menjadi santai.
4. Layangkan pikiran Anda menuju sebuah tempat yang menyenangkan, seperti padang rumput yang luas, taman bunga, atau pantai yang berpasir putih.
5. Rasakan hembusan angin yang seolah-olah menerpa wajah Anda, juga sensasi telapak kaki yang menyentuh pasir putih.
6. Tetaplah bernapas dalam-dalam dan lanjutkan visualisasi Anda hingga terasa benar-benar santai.
7. Ketika tubuh sudah terasa lebih ringan, secara perlahan hitung sampai 10, dan buka mata perlahan-lahan.
Teknik Relaksasi Otot
Relaksasi otot bisa bisa digabungkan dengan teknik pernapasan, yang akan sangat membantu jika anda sulit tidur.
Durasi: 20-30 menit
1. Lakukan langkah 1 dan 2 seperti teknik visualisasi imajinasi di atas.
2. Bernapaslah dalam-dalam dan perlahan, lalu fokuskan pikiran Anda pada tangan dan jemari.
3. Kepalkan telapak tangan dengan posisi menggenggam sekuat-kuatnya dan hitung hingga 10.
4. Perhatikan tarikan otot tangan Anda, rasakan tegangannya. Kemudian, perlahan lepaskan kepalan tangan dengan sangat perlahan dalam 10 hitungan. Rasakan otot-ototnya mengendur.
5. Rasakan hangatnya telapak tangan saat Anda meregangkan tangan. Ulangi teknik menarik dan mengendurkan otot ini dengan bagian tubuh lainnya, seperti wajah, kepala dan leher, pundak dan bahu, perut, pinggul, paha, kaki, dan mata kaki.
6. Biarkan tekanan, beban, dan pikiran, yang tengah Anda rasakan ikut terlepas bersamaan dengan meregangny
a otot-otot di seluruh tubuh.

Setelah mencoba rangkaian tips di atas, lengkapi upaya meredakan stres dengan mengonsumsi produk HDI Royal Jelly. Produk ini kaya akan nutrisi, termasuk di dalamnya asetilkolin, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan syaraf. Dengan syaraf yang sehat, stres pun akan mudah dihadapi.[HD]

No comments:

Post a Comment