Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Sunday, March 20, 2011

Anak (6 Kunci Pola Mengasuh Anak)



Tak ada sekolah khusus untuk menjadi orangtua. Tetapi, orangtua tetap perlu belajar menerapkan pola pengasuhan yang positif pada anak agar dapat membentuk karakter positif anak di masa depan. Ilmu pengasuhan ini dapat Anda peroleh dari berbagai sumber, seperti seminar atau artikel di majalah dan buku-buku.
Pada dasarnya, ada enam pilar penting dalam pengasuhan anak. Hal ini yang belum diketahui orangtua pada umumnya. Tanpa disadari, masih banyak orangtua yang menerapkan pola asuh atau pendekatan negatif dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.
Kemitraan atau kerja sama antara ayah dan ibu (partnership parenting). Orangtua harus belajar bekerja sama dengan baik, terutama dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada anak. Jangan sampai ada perbedaan pendapat dalam mengajarkan kedisplinan dan norma-norma kehidupan. Dengan demikian, anak akan mematuhi bimbingan orangtua karena melihat baik ayah maupun ibunya sepakat memberikan pandangan yang sama.
Belai, bicara, bermain, dan berpikir (4B). Hasil penelitian Dr Harold Voth, psikiater dari Kansas, Amerika, mengenai unsur belaian; belaian yang diberikan pada anak setiap harinya akan memengaruhi tumbuh-kembangnya. Misalnya, empat belaian pada anak dalam sehari bisa membuat anak selalu survive. Delapan belaian sehari dapat mendukung masa tumbuh anak. Sedangkan 12 belaian akan membuat anak sehat secara fisik maupun emosi. Fungsi belaian ini pun berlaku bagi pasangan suami-istri. Belaian mampu mengusir depresi, membuat kita awet muda, tidur lebih nyenyak, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Orangtua harus menjalin komunikasi dengan anak. Komunikasi dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan membacakan buku untuk anak dan menanyakan pendapatnya mengenai isi buku itu. Selain ngobrol, orangtua juga harus menyempatkan waktu untuk mengajak anak bermain dengan melibatkan fisik. Pada kesempatan bermain, peran ayah jauh lebih besar untuk mengajak anak melakukan kegiatan seperti olahraga maupun melakukan permainan lain. Tak hanya bermain secara fisik, anak juga harus diajarkan bermain dengan menggunakan ekspos pikiran. Hal ini membantu anak untuk mengelola alam pikirannya. Latihan berpikir juga membantu anak mengomunikasikan apa yang dipikirkannya karena belum tentu pikiran anak dan orangtua sama.
Kesepakatan dalam melaksanakan kedisiplinan, dan terapkan aturan secara konsisten . Aturan tidak harus selalu dibuat oleh orangtua. Contohnya dalam menyepakati jam belajar. Anak dan orangtua bisa berdiskusi, berapa jam yang dibutuhkan anak untuk mengulang pelajaran sekolahnya. Orangtua menunjukkan cinta kasih tetapi tetap dengan ketegasan.
Memahami emosi negatif anak sejak dini. Ketika anak kita sedih dan menangis, tanyakan mengapa ia sedih, atau apa yang membuatnya menangis. Kita coba pahami perasaan anak untuk memperbaiki emosi-emosi negatifnya.
Pentingnya gaya bahasa positif agar anak sehat secara fisik dan emosional. Pernyataan dari Task Force for Personal and Social Responsibilities di Amerika yang menjelaskan bahwa setiap harinya orang mendengarkan 432 kata dan kalimat negatif, dan hanya 32 kata dan kalimat positif. Sebanyak 80 persen kata-kata tersebut menyakitkan, memberikan dampak psikologis yang buruk, dan tidak memotivasi orang untuk bangkit. Sisanya, 20 persen orang bertahan meskipun mendengar kata-kata tersebut. Oleh karena itu, orangtua perlu belajar untuk tidak marah secara berlebihan, apalagi mengancam anak.
Menerapkan pola asuh tanpa hukuman. Ternyata hukuman saja tidak membuat anak mampu melakukan perubahan positif. Orangtua sepatutnya memberikan kebebasan pada anak, bukan dalam arti kebebasan penuh, melainkan membiarkannya memilih konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya. Dengan demikian anak bisa memetik pelajaran atas apa yang sudah dilakukannya.
Sempurnakan dengan HDI Honeybee PollenS
Dengan menerapkan enam pola pengaturan di atas, maka tumbuh kembang anak menuju arah positif akan maksimal. Agar sempurna, jangan lupakan juga kebutuhan tubuhnya akan nutrisi berkualitas. Untuk masalah yang satu ini, HDI Honeybee PollenS adalah solusi yang sangat baik.
Dengan kandungan nutrisinya yang lengkap seperti asam amino, karbohidrat, enzim, vitamin dan mineral, pollen dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi penting dan dapat meningkatkan fungsi metabolisme tubuh Anda. Seluruh nutrisi ini dapat dengan mudah diubah menjadi energi, sehingga dapat meningkatkan tenaga dan stamina Anda. Bahkan, Badan Olahraga Inggris pun telah menemukan bahwa para atlet yang mengonsumsi pollen secara teratur memiliki peningkatan stamina sebanyak 40-50%.
Bee pollen terbukti dapat meningkatkan kinerja otak dengan cara meningkatkan jumlah sel darah merah yang sehat sehingga dapat meningkatkan suplai oksigen ke otak. Selain itu kandungan asam glutamat yang terdapat dalam bee pollen berfungsi membawa kalium ke otak sehingga dapat meningkatkan konsentrasi.
Manfaat bee pollen untuk anak-anak adalah m embantu perkembangan otak dan tubuh anak. HDI Honeybee PollenS mengandung asam glutamat yang berfungsi untuk membawa mineral kalium ke otak sehingga dapat meningkatkan konsentrasi. Kandungan bee pollen-nya telah terbukti dapat meningkatkan jumlah sel darah merah yang sehat dan hal ini menyebabkan konsentrasi meningkat hingga 25%. HDI Honeybee PollenS juga k aya akan nutrisi seperti protein, asam amino, mineral dan vitamin yang sangat penting untuk daya tahan tubuh.
Dengan pola pengasuhan yang tepat dan nutrisi seimbang, tumbuh kembang buah hati tentu bukan masalah lagi.

No comments:

Post a Comment