
Karena kalau kalsium dalam darahnya rendah ia akan mengambil kalsium dari sumber lain seperti dari tulang jadi cepat keropos. Saat berusia di atas 30 tahun, kalsium di dalam tulang akan mulai dikeluarkan sehingga deposit kalsium yang sudah ditimbun sejak masih anak-anak hingga remaja mulai berkurang. Untuk itu seseorang harus menjaga jumlah kalsium di dalam darahnya tetap normal agar tidak mengambil dari sumber lain.
Namun jangan berpikir tulang keropos atau osteoporosis ini hanya terjadi pada perempuan, karena kaum laki-laki juga bisa mengalaminya terutama setelah mengalami penuaan atau andropause yang mana sistem hormonnya sudah menurun. Kalsium yang dikonsumsi misalnya berasal dari susu akan diserap dan masuk ke dalam darah. Sedangkan jika kalsium yang masuk ingin ditransfer ke dalam tulang memerlukan bantuan senyawa osteorotegerin .
Selain itu, waspadai juga pengapuran pada tulang. Secara umum, pengapuran menunjukkan gambaran dari sendi tulang rawan yang mengalami degenerasi. Wujud degenerasi tersebut. antara lain sendi terlihat suram, tidak kenyal, dan tergolong sangat rapuh. Selain itu, di sekitar sendi terbentuk tulang baru yang menyerupai duri atau taji. Tapi, tulang itu tidak sekokoh tulang asli yang terdapat pada tubuh karena tulang ini bukan bawaan tubuh. Kehadirannya menimbulkan semacam tonjolan ( osteophyte ) yang dapat menyebabkan iritasi.
Di Indonesia, penyakit pengapuran memang belum setenar penyakit lainnya. Sebut saja, penyakit demam berdarah atau diabetes. Maklum, pengapuran termasuk jenis penyakit silent disease atau penyakit yang tidak menunjukkan gejala melekat. Dengan kata lain, penyakit ini sering muncul tanpa disadari oleh si penderitanya. Penderita OA tidak menunjukkan tanpa-tanda kelainan. Meskipun tidak mematikan, kualitas hidup penderita osteoarthritis dapat memburuk secara perlahan tapi pasti. Celakanya, penyakit osteoarthritis bisa menyerang seseorang di usia muda. Namun, sebagian besar penderita penyakit ini berusia di atas 30 tahun, terutama kaum perempuan.
Asal tahu saja, penyakit osteoarthritis berbeda dengan osteoporosis atau tulang keropos. Pada osteoporosis, massa yang membentuk tulang berkurang, sehingga tulang menjadi kopong. Struktur pengisi tulang, antara lain berupa senyawa-senyawa kolagen di samping juga kalsium, berfungsi seperti semen tulang. Ketika massa ini menjadi berkurang maka tulang menjadi kurang padat sehingga tidak kuat menahan benturan ringan. Walhasil, tulang mudah patah.
Tapi, dampak dari penyakit osteoarthritis sama seperti osteoporosis, yakni tulang mudah patah. Akibat fatal lainya, bila muncul tonjolan di sendi leher dan pinggang, tonjolon itu bisa memberikan penekanan pada foramen intervertebralia (sebuah lubang tempat berjalannya saraf tulang belakang) dan nervispinalis. Akibatnya, penderitanya akan mengalami rasa pegal hingga nyeri otot di dekat persendian di mana tonjolan itu tumbuh.
Tulang Tetap Kuat dengan Produk HDI

Sebagai pelopor produk perlebahan, HDI telah membuat formula untuk menghadapi kedua penyakit ini. Untuk penyakit osteoporosis, tersedia HDI Clover Honey dan HDI Royal Jelly. Kandungan asam glukonat dalam HDI Clover Honey dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium. Selain itu, bermacam enzim dan mineral yang dikandungnya juga sangat bermanfaat bagi tubuh.
Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi royal jelly dapat mengurangi risiko terjadinya keropos pada tulang dengan membantu meningkatkan kemampuan tulang dalam menyerap kalsium. Royal jelly juga dapat menstimulasi pembentukan tulang serta membantu mengurangi risiko terjadinya osteoporosis akibat menurunnya kepadatan tulang. Untuk itu HDI Royal Jelly adalah jawaban tepat mengatasi osteoporosis.

No comments:
Post a Comment