Filusuf Bicara

"Obatilah penyakit Anda dengan makanan dan jadikanlah makanan Anda sebagai obat [Hipo Crates]"

Tuesday, August 9, 2011

Diet Berlebihan Memaksa Otak Memakan Selnya




Terlalu ketat melakukan diet hingga tubuh merasa kelaparan sebaiknya tidak dilakukan. Karena ilmuwan memperingatkan diet yang berlebihan bisa membuat sel-sel otak memakan dirinya sendiri.
Para ilmuwan menuturkan orang yang terlalu berjuang menurunkan berat badan hingga membuat dirinya kekurangan gizi bisa menyebabkan sel-sel otak memakan dirinya sendiri karena adanya dorongan rasa lapar yang kuat.
Hal ini karena tubuh merespons dengan memproduksi asam lemak yang nantinya memicu sinyal lapar di otak dan meningkatkan dorongan bagi seseorang untuk makan.
Dalam studi tersebut diketahui bahwa otak sama seperti bagian tubuh lain, sel-sel otak akan mulai memakan dirinya sendiri sebagai sumber energi terakhir untuk menangkal rasa lapar yang timbul. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di Yeshiva University , New York .
Studi ini dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan tikus. Proses sel-sel otak yang makan dirinya sendiri ini disebut dengan autophagy, yang dilakukan untuk mencegah kenaikan rasa lapar yang dialami akibat melakukan diet terlalu ketat.
"Ini merupakan hal yang penting bahwa setiap sel bisa menyerahkan komponennya untuk menjaga proses yang ada," ujar ketua peneliti Dr Rajat Singh, seperti dikutip dari Telegraph .

Selain itu perempuan yang melakukan diet terlalu ketat juga bisa mempengaruhi kesuburan yang nantinya membuat ia sulit untuk memiliki anak, akibat terganggunya siklus menstruasi dan pelepasan sel telur.
Dampak lain yang ditimbulkan adalah tidak mendapatkan nutrisi yang cukup bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik yang nantinya bisa menyebabkan masalah seperti sistem kekebalan dan fungsi kognitif yang menurun, kecemasan, depresi serta mudah terkena penyakit.
Diet Mudah dengan Produk HD
Diet berlebihan yang menyiksa bukan jawaban dari kekhawatiran akan berat badan berlebihan. Memang dengan berat badan yang proporsional akan membantu hidup kita lebih berkualitas. Namun, bukan berarti mencapainya harus mengorbankan diri sendiri.
Agar tubuh dan kualitas hidup lebih baik, sudah saatnya mengurangi berat badan yang berlebihan. Tantu saja hal tersebut tidak mudah dan tak bisa instant. Diperlukan perubahan gaya hidup dan diet yang sehat. Selain itu, segeralah periksakan diri ke dokter demi mendapatkan hasil yang pasti mengenai kondisi tubuh.
Agar masalah berat badan dapat dikendalikan dan dampaknya bagi tubuh minimal, maka konsumsilah hanya suplemen penurun berat badan yang alami. Selain itu, pastikan bahwa bahan alami yang terkandung di dalamnya tak menimbulkan efek samping yang menyiksa. Produk yang demikian, dapat diperoleh dari produk perlebahan.
Dengan produk berbahan utama dari produk perlebahan, diet tidak akan menyiksa dan mengorbankan diri sendiri. Hal itulah yang dijadikan landasan utama produk perlebahan dari HDI.
HDI sebagai salah satu penyedia suplemen terbaik mendedikasikan produk luar biasa bagi siapa saja yang ingin menurunkan berat badan. HDI menghadirkan solusi untuk atasi kadar kolesterol secara alami. HDI Trimee II diformulasikan secara khusus untuk membantu mengatasi masalah akan makanan berlemak dan sekaligus membantu menyehatkan tubuh Anda.
Kenali manfaat yang sangat membantu dari HDI Trimee II ini. Sebagai produk yang seratus persen alami, HDI Trimee II mengandung chitosan , sejenis serat yang dapat mengikat molekul lemak yang terdapat dalam makanan sehingga dapat menurunkan penyerapan lemak oleh tubuh. Beberapa penelitian menunjukan bahwa chitosan dapat meningkatkan jumlah lemak yang dikeluarkan oleh tubuh tujuh kali lebih banyak dibandingkan dengan serat yang lain!
Kandungan bahan alami tersebut mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan tentu saja membantu menurunkan berat badan. Dikombinasikan dengan vitamin C yang berfungsi untuk meningkatkan efek dari chitosan . Jika Anda mencobanya, Anda akan merasakan tabletnya terasa agak asam. Itu disebabkan karena kandungan vitamin C yang ada dalam tablet HD Trimee II.
Gunakan juga HDI Bodimate yang terbukti mampu menghilangkan lemak di tempat-tempat tertentu. HDI Bodimate berfungsi mengoptimalkan proses pembakaran lemak sehingga dapat mengurangi lemak dan selulit serta mengaktifkan kelenjar keringat saat berolahraga. HDI Bodimate dapat membantu mengaktifkan kelenjar keringat pada daerah yang diolesi.
Melalui efek Thermogenic, HDI Bodimate secara efektif meningkatkan suhu tubuh yang mana membantu proses pembakaran lemak yang tertimbun dalam tubuh sehingga dapat membantu mengurangi lemak dan selulit di area yang bermasalah. Dengan meningkatkan sirkulasi darah, HD Bodimate juga dapat digunakan sebagai krim pijat bagi penderita stroke atau penderita rematik yang seringkali merasa sakit dan mati rasa pada malam hari akibat sirkulasi darah yang kurang baik. Para atlet juga dapat menggunakan HD Bodimate untuk dipijatkan pada daerah yang terkilir untuk meredakan pembengkakan dan bercak hitam atau memar.
Dengan rangkaian produk alami dari HDI, diet menjadi mudah dan menyenangkan!
 

Berpuasa bagi Ibu Menyusui



Menyusui adalah fitrah yang pasti dilalui oleh seorang muslimah. Kemampuan seorang ibu untuk berpuasa pada masa-masa menyusui berkaitan erat dengan kondisi kesehatannya. Kesehatan ini berkaitan erat dengan pola hidup dan pola makan, apalagi pada bulan Ramadhan. Asupan gizi pada ibu menyusui harus memadai untuk menyuplai laktasi yang dibutuhkan oleh sang bayi.
Perbedaan paling signifikan pada bulan Ramadhan adalah waktu makan. Ibu yang biasanya makan pagi, siang, dan malam harus mengubah jam makan pada waktu sahur dan berbuka. Oleh sebab itu, dua waktu makan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan memaksimalkan asupan gizi pada dua waktu makan tersebut.
Sebenarnya, saat berpuasa, ASI yang dihasilkan ibu menyusui tidak akan berubah dan berkurang kualitasnya karena saat itu tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi. Produksi ASI akan diambil dari zat gizi, yaitu energi, lemak, dan protein, serta vitamin dan mineral, dari simpanan tubuh. Penggantian zat-zat tersebut akan terjadi pada saat berbuka sehingga ibu menyusui akan tetap sehat.
Oleh sebab itu, jumlah asupan gizi pada ibu menyusui yang berpuasa harus diperhatikan. Ibu menyusui harus tetap makan tiga kali sehari, saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan cadangan ASI dalam tubuh. Makanan dengan komposisi gizi berimbang, 50 persen karbohidrat, 30 persen protein dan 20 persen lemak juga harus dipertahankan.
Berikut adalah beberapa tips mempertahankan kualitas dan kuantitas ASI saat puasa Ramadhan:
1. Memperbanyak konsumsi cairan
Saat berpuasa, cairan berkurang sebanyak 2-3 persen dalam tubuh. Tubuh menyesuaikan diri dengan mengurangi keringat dan produksi urine. Berbuka dengan minuman manis dan hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui. Meminum susu dapat menjadi alternatif untuk menambah energi dalam tubuh. Teh manis hangat, jus, dan kurma dapat memberikan energi lebih bagi tubuh ibu menyusui.
2. Menyeimbangkan komposisi gizi pada menu makanan
Pada dasarnya, tubuh ibu menyusui memerlukan 700 kalori setiap harinya. Pada saat berpuasa, 70 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan ini didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Sisanya didapat dari cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh. Mengonsumsi makanan bergizi pada saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih harus dipertahankan. Sebagai alternatif menu, satu porsi opor ayam sekitar 200 gram mengandung 700 kalori. Santan pada opor memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Jika dengan kuah, satu porsi opor mengandung 700 kalori, tetapi ayamnya hanya mengandung 200 kalori. Satu potong rendang dengan berat 340 gram mengandung lebih dari 800 kalori. Segelas es buah dengan ukuran 180 ml mengandung 173 kalori.
3. Istirahat yang Cukup
Pada saat bayi menyusui, saraf di permukaan payudara memberikan rangsangan ke kelenjar pada otak untuk memproduksi dua hormon yang memicu produksi ASI. Dua hormon ini adalah prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin memerintah sel-sel dalam payudara untuk memproduksi ASI. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi, dan memompa ASI keluar dari puting. Aktivitas ini memperlihatkan bahwa jumlah ASI akan terus bertambah sepanjang bayi tetap menyusui. Efeknya, ibu yang berpuasa akan lemas setelah menyusui. Beristirahat sejenak akan mengembalikan energi pada ibu. Tidak lupa, secara psikologis, keyakinan bahwa ASI akan tetap lancar selama berpuasa juga harus tetap dikuatkan. Ini berpengaruh besar pada produksi ASI.
Demikian tips berpuasa bagi ibu menyusui. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi bekal untuk memaksimalkan hari-hari di bulan suci Ramadhan mendatang. Namun, dianjurkan bagi ibu yang menyusui bayi 1-6 bulan untuk menunda berpuasa di bulan Ramadhan karena bayi usia 1-6 bulan memerlukan ASI eksklusif dan tidak memiliki asupan lain.
Sempurnakan Asupan Gizi dengan Produk Perlebahan
Sebagaimana kita ketahui bahwa puasa adalah salah satu proses tubuh menata ulang dirinya sendiri. Sebulan penuh tubuh diubah dari kebiasaan yang “rakus” menjadi lebih terkendali. Tentu saja kinerja tubuhpun (terutama organ pencernaan) dibuat lebih lambat atau istirahat. Hal ini penting dibantu oleh produk perlebahan agar proses mengistirahatkan sekaligus memperbaiki tubuh kian optimal.
Salah satu produk yang pasti sangat baik adalah HDI Clover Honey dan HDI Royal Jelly. Madu asli didalamnya sangat baik dalam membantu proses pencernaan tubuh. Sehingga dengan meminum madu saat buka dan sahur akan membuat kinerja sistem pencernaan menjadi lebih baik.
Madu nurni dalam HDI Clover Honey mengandung kalori tinggi yang cepat diserap tubuh menjadi tenaga. Madu juga bagus karena mampu melapisi lambung saat puasa, sehingga meghindari dan menyembuhkan mual atau nyeri lambung. Gunakan juga HDI Royal Jelly yang memiliki nutrisi lengkap yang dibutuhkan tubuh. HDI Royal Jelly sangat baik dikonsumsi sebab kandungan nutrisinya sangat penting untuk regenerasi sel-sel tubuh, memperbaiki kerja sistem saraf, menjaga keseimbangan hormon tubuh serta meningkatkan kualitas tidur.
Ingin puasa lebih sehat? Konsumsi produksi perlebahan saat buka dan sahur, InsyaAllah berkah.

Indonesia Punya 24 Juta Lansia yang Kurang Diperhatikan



Tahun 2011 jumlah penduduk dunia telah mencapai angka 7 miliar jiwa dan 1 miliar diantaranya adalah penduduk lanjut usia (lansia). Indonesia sendiri menduduki rangking keempat di dunia dengan jumlah lansia 24 juta jiwa yang belum terlalu mendapat perhatian.

Tidak hanya menghadapi angka kelahiran yang semakin meningkat, Indonesia juga menghadapi beban ganda (double burden) dengan kenaikan jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) karena usia harapan hidup yang makin panjang bisa mencapai 77 tahun.

"Sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk lansia usia 60 tahun ke atas meningkat secara signifikan. Kalau pada tahun 1960-an dan 1970-an penduduk lansia mungkin hanya sekitar 2 persen, saat ini sudah menjadi sekitar 10 persen (dari 238 juta jiwa)," ujar DR. Dr. Sugiri Syarief, MPA, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam membuka seminar 'Mempersiapkan Lanjut Usia Agar Bisa Menjadi Bonus Demografi Kedua dan Mengatasi Dampak Negatif Pertambahan Penduduk Lanjut Usia' di Auditorium BKKBN Pusat, Jakarta, Senin (11/7/2011).

Selain memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia juga merupakan negara keempat dengan jumlah lansia terbanyak, setelah China, Amerika dan India, yaitu sekitar 24 juta jiwa.
Dengan jumlah lansia yang demikian besar tersebut, lanjut DR Sugiri, perlu perhatian yang serius dari kita semua tentang bagaimana mempersiapkan dan mengarahkan para lansia ini menjadi tetap sehat, produktif dan sejahtera.
Masalah warga lanjut usia ini dapat menjadi masalah besar atau peluang yang tidak kalah besarnya. Pertambahan jumlah penduduk usia lanjut akan menyebabkan berubahnya berbagai sendi kehidupan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, seperti kebutuhan hidup, makanan dan minuman.
Untuk itu, perlu adanya strategi persiapan dan pemberdayaan bagi lansia agar dapat tetap aktif dan berkarya.
"Lansia jangan ditolak karena jalannya lambat, suara tidak keras. Tetapi karena jumlahnya banyak, ini perlu ditangani secara komprehensif," jelas Prof. DR. Haryono Suyono, Ketua Umum DNIKS (Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial).
Prof Haryono menjelaskan bahwa lansia sekarang berbeda dengan lansia tahun 70-an. Diperkirakan sekarang hanya ada 20 persen lansia yang sakit-sakitan, sedangkan sisanya yaitu 80 persen adalah lansia potensial yang masih bisa diperdayakan.
"Jangan terlambat mempersiapkan lansia. Lansia paling lambat dipersiapkan pada usia 50 tahun. Sebelum pensiun, orang harus cepat-cepat mempersiapkan diri agar tetap aktif, seperti mengikuti organisasi," lanjut Prof Haryono.
Selain itu, lansia juga perlu diberikan hak-hak khusus. DR Sugiri mengatakan di Indonesia masih sedikit hak khusus yang diberikan bagi lansia, terutama pada fasilitas pelayanan umum seperti bus trasnjakarta atau bus umum.
Menurut Prof Haryono, Indonesia kurang ramah dengan lansia. "Supaya ada (di Indonesia) pelayanan yang naik-naiknya (tangga) tidak terlalu tinggi. Jalan-jalan dirombak, seperti di Singapura misalnya. Tidak ada di Singapura yang jalannya naik-naik (tangga), semuanya landai karena lansia sudah tidak lagi bisa lompat-lompat. Lalu ada tuntutan-tuntutan pensiun diundurkan," ujar Prof Haryono.
 
(www.detik.com)

Hepatitis (Waspada Hepatitis!)




Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan sekitar sepertiga dari populasi dunia atau sekitar 2 miliar orang saat ini terinfeksi oleh salah satu dari virus yang menyebabkan hepatitis.
Menurut organisasi tersebut, sekitar dua juta orang menderita hepatitis dan sebagian besar dari mereka tidak menyadari jika mereka terkena virus tersebut dan bisa menularkannya kepada orang lain.
Hhepatitis adalah penyakit kronis di seluruh dunia, sayangnya kesadaran akan penyakit ini masih sangat sedikit, bahkan terjadi juga di antara para pembuat kebijakan kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh WHO menandai peringatan Hari Hepatitis Sedunia untuk pertama kalinya. Tujuan peringatan tersebut tidak lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan.
Menurut WHO, acara tersebut memberi kesempatan untuk lebih fokus pada tindakan yang lebih spesifik seperti memperkuat upaya pencegahan, deteksi serta pengendalian virus hepatitis dan penyakit yang terkait, meningkatkan cakupan dan integrasi dari vaksin hepatitis B ke ke dalam program imunisasi nasional, serta mengkoordinasikan respons global untuk hepatitis.
Hepatitis saat ini merupakan penyakit hati yang membunuh sekitar satu juta orang per tahun. Penyakit ini disebabkan oleh lima virus utama yakni - A, B, C, D dan E - dan dapat menjadi penyebab utama sirosis hati dan kanker. Banyak dari mereka yang terinfeksi tak menyadari  kalau mereka mengidapnya sehingga menyebabkan epidemi dengan konsekuensi yang melemahkan  penderita.
Menurut WHO, hepatitis B adalah jenis yang paling umum di negara-negara berkembang. Jenis ini juga 50-100 kali lebih gampang menurar dibandingkan HIV. Virus ini dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya, dan juga sangat mudah menginfeksi para pengguna narkoba.
Indonesia Peringkat Tiga!
Indonesia sendiri menempati peringkat ketiga penderita hepatitis terbanyak di dunia setelah India dan China. Jumlah penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang. Setengahnya diduga memiliki penyakit liver kronis, 10 persen di antaranya menjadi kanker liver.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, lebih dari dua miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dengan angka kematian 250.000 orang per tahun dan 170 juta penduduk dunia mengidap hepatitis C dengan tingkat kematian 350.000 orang per tahun.
Indonesia adalah negara dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas tinggi yaitu lebih dari 8 persen yang sebanyak 1,5 juta orang Indonesia berpotensi mengidap kanker hati.
Kita memerlukan upaya global untuk pencegahan dan pengobatan hepatitis yang komprehensif. Indonesia telah mulai memantau penyakit hepatitis sejak lama melalui upaya pengendalian penyakit mulai dari upaya promotif, preventif, dan kuratif, di antaranya lewat imunisasi hepatitis untuk bayi sejak 1997.
Lawan Hepatitis dengan Produk HD
Hepatitis adalah infeksi atau peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh virus, bahan kimia, obat-obatan, alkohol, penyakit turunan atau menurunnya sistem kekebalan tubuh. Peradangan dapat menjadi akut, kambuh dan kemudian sembuh dalam waktu beberapa minggu atau bulan, atau bahkan menjadi kronis setelah beberapa tahun.
Hati adalah organ vital yang menjalankan berbagai fungsi di dalam tubuh termasuk memproses nutrisi tubuh, memproduksi air empedu untuk membantu mencerna lemak, mengikat protein-protein penting, mengatur mekanisme pengumpalan darah dan mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh. Terjadinya peradangan dapat mengganggu proses pengeluaran racun sehingga mengakibatkan racun-racun terakumulasi di dalam tubuh.
Dengan menggunakan bahan alami produk perlebahan pun mampu memberikan hasil yang sangat memuaskan. Ini dikarenakan produk perlebahan selain mengandung komposisi sebagai antioksidan, juga berfungsi sebagai hepatoprotektor dan imunostimulan .
HDI Pollenergy 520, sebagai multivitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan hepatoprotektor karena mengandung asam amino essensial serta mengandung antioksidan. HDI Bee Propolis Tablet, berfungsi selain sebagai antioksidan yang kuat berkat kandungan bio-flavonoid-nya, dapat juga membantu melemahkan virus hepatitis dan mencegah terjadinya kanker hati. HDI Royale Jelly Liquid, membantu terjadinya regenerasi sel dan memperbaiki fungsi kerja hati. HDI Clover Honey, untuk memberikan tenaga dan memulihkan kondisi fisik secara umum.
Inilah senjata ampuh untuk memerangi Hepatitis.
•  HDI Pollenergy 520 Tablet: Dapat dikonsumsi 2x1 tablet per hari, sebagai multivitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan hepatoprotektor karena mengandung asam amino essensial serta mengandung antioksidan.
•  HDI Bee Propolis Tablet: Dapat dikonsumsi 3x1 tablet per hari, berfungsi selain sebagai Antioksidan yang kuat berkat kandungan Bioflavonoid-nya, dapat juga membantu melemahkan virus hepatitis dan mencegah terjadinya kanker hati.
•  HDI Liquid Royal Jelly: Dapat dikonsumsi 2-3x1 sendok teh, membantu terjadinya regenerasi sel dan memperbaiki fungsi kerja hati .
•  HDI Clover Honey: Dapat dikonsumsi 2–3x1 sendok makan dalam satu gelas air untuk memberikan tenaga dan memulihkan kondisi fisik secara umum.